lima
huruf, satu kalimat yang bisa membuat orang menjadi gila dalam sekejap,
menangis, kecewa, emosi,marah,cemburu,jengkel bahkan bisa membuat orang itu
menjadi tersenyum tersipu malu, menjadi salah tingkah. Yah…. Benar itu yang
saya maksud “CINTA”. Cinta bisa datang kepada siapa saja tanpa di duga-duga
waktu dan tempatnya, entah pada saat kita sedang belajar kelompok, menggangu
teman dengan “sedikit” mengejeknya sehingga dia hampir atau sampai meneteskan
airmata, perasaan itu bisa masuk merasuk secara tiba-tiba tanpa pernah kita
duga sebelumnya kitapun hanya bisa duduk dengan manis sambil menyaksikan parodi
ini berlangsung.
Cinta sama dengan gila, dan
cinta juga tidak seindah seperti yang kita lihat di serial FTV… yang berakhir
dengan indah… di kehidupan kenyataan malah lebih sering berakhir dengan sebuah
kekecewaan yang tidak bisa di ungkapkan oleh berbagai macam kata-kata. Kadang
kita juga dibuat bodoh oleh cinta tersebut,
misalkan kalian di sakiti oleh pasangan masing-masing hingga berujung
putus karna kita sangat kecewa terhadap dia, kenapa gue bilang bodoh sesudah
kalian putus dengan orang yang telah mengecewakan kalian, karna kalian menerima
kembali seseorang yang jelas jelas telah membuat kalian terluka,kecewa, tapi
kalian menerima kembali ke dalam
kehidupan kalian dengan alasan “aku janji
aku akan berubah untuk kamu” nah dengan kata-kata seperti itu hati si cewe
bisa luluh dan kembali mempercayai si cowo yang sudah jelas-jelas melukainya.
Singkat
kata dan cerita gue juga ngalami kisah serupa merasakan anehnya jatuh cinta,
yang lebih anehnya lagi gue jatuh cinta ke orang yang sering gue ledek/caci.
Gue juga aneh kenapa hal seperti ini harus terjadi ke gue, gue ibarat jatuh ke
lubang buatan gue sendiri yang mengakibatkan jatuh terlalu dalam dan akhirnya
merasakan jatuh cinta terhadap dia ini ibarat sebuah mimpi di siang bolong.
Memang benar jatuh cinta di awali dengan sebuah cacian itu agak menyenangkan,
kenapa? Karna kita saling mencaci di awal yang akhirnya saling memiliki rasa
yang sama akhirnya bisa menjadi seorang kekasih.
Gue
juga aneh dengan diris endiri kenapa gue suka banget ngeledek/mencaci temen gue
sendiri, sampe sampe temen gue itu hampir berlinang air mata sedangkan gue Cuma
bisa senyum sambil menjelelkan lidah keluar. Untungnya temen gue ini orangnya
baik,pendiem,murah senyum,pemaaf pula. Jadi setiap gue udah mencaci dia sambil
menjelelkan lidah dia juga membalasnya hanya dengan sebuah senyuman dan wajah
yang sedikit di kerutkan dan bilang “ihh
kamu mah angger da” gue Cuma bilang “pis…ahhh
damai… Cuma bercanda ko.., (sambil menjelelkan lidah). Dunia ku mulai terisi dengan bayang-bayang
wajahnya,senyumnya mulai terasa rindu mengelora di jiwa seluruh waktu terasa
berhenti ketika dekat dengannya, ingin rasanya terus berada dekatnya. Gue
berada diambang batas jalan, pakah gue harus tetap menjalankan taktik dengan
cara mencacinya terlebih dahulu atau gue pura-pura acuh / tidak kenal untuk
terus bisa bercanda mengisi hari dengan canda dan tawa bersama.
Ingin
gue ulangi kejadian tadi siang pada jam istirahat pertama dank e dua
berlangsung, kejadian yang mungkin akan gue inget dan tidak mudah untuk
dilakukan, semua terjadi secara tidak sengaja yang akhirnya berujung cacian
dari temen gue mulai dari kata-kata“acieee”
sampe “weits si res lagi nyekil”. Reflexs gue langsung diem dan pindah
tempat duduk. Begonya dari gue, kenapa gue harus pindah? Kalau gue pindah
tementemen gue pasti nyangka kalau gue ada apa-apa sama dia kalau gue diem dan stay di tempat duduk itu gue pasti
makin di caci sama temen-temen gue, jadi gue putuskan untuk segera mungkin
pindah tempat duduk untuk menghindari cacian yang lebih ganas lagi dari
temen-temen.
Diawaki Mengejek/mencaci
----à
(waktu berlalu) ----à
muncul perasaan / getar getar cinta ----à
akhirnya menjadi jatuh cinta
22-3-2011